Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tak Nyadar, Begini Posisi Penempatan WC yang Salah

JURAGAN LONDRY – Suatu siang saya ikut shalat di masjid megah di Kota Bandung, yang terletak di kompleks penjualan elit. Masjidnya mentereng, bersih dan bikin betah orang yang beribadah.

Sebelum ke masjid, seperti biasa wudlu dulu bahkan sempat buang air kecil di WC.
Di ruangan toilet yang terpisah dengan ruang wudlu -itu posisi benar- terdapat beberapa kamar kecil. Ada WC duduk, tempat kencing pria berdiri dan ada satu WC dengan closet jongkok, seperti yang banyak digunakan di rumah tangga.

Saya memilih satu WC jongkok. Relatif bersih meski arinya agak seret. Posisi WC menghadap pintu, penampungan air didepan pada sebuah ember. Namun sayang, posisi ember kurang tinggi malah hampir menyamai ketinggian closet. Sangat memungkinakn, jika kita buang air kecil, cipratan-cipratannya akan langsung masuk ke ember yang akan kita gunakan bersih-bersih itu.

Ember Terlalu Rendah Ketimbang Closet
Di sini yang ingin penulis sebutkan, kesalahan posisi WC dan tempat airnya. Mengapa dikatakan salah, padahal secara ruangan bagus, air juga cukup? Itu tadi, posisi ember wadah air terlalu rendah dan sangat mudah kena cipratan air seni. Bahkan karena sempit, jika tidak hati-hati cipratan (maaf) cebokan saja bisa masuk ember lagi.

Dalam konteks fiqh islam, hal ini tidak benar. Sebab najis sangat renta masuk. Air sedikit jika ketibaan naji akan najis juga. Jika air itu digunakan untuk bersih-bersih, otomatis malah najis lebih banyak.

Posisi ember terlalau bawah 

memungkinkan cipratan air kencing masuk ke ember


Saran, sebaiknya posisi closet lebih rendah dari pada penampungan air.


Posisi Penampungan Air Bagian Kanan

Di lain pihak banyak juga kita menemukan posisi penampungan air di bagian kanan closet. Kenapa demikian? Sebaiknya untuk mengusap kotoran misalnya sehabis kencing atau buang air besar dengan mengggunakan tangan kiri.

Sementara pegang alat ciduk air dengan tangan kanan. Tak terkecuali jika ruang WC agak luas, kita bisa bergeser untuk mendapat posisi benar untuk bersih-bersih.  Saran, posisi penampungan air harus di sebalah kanan.

Posisi closet kuang tepat, penampungan air di sebelah kiri




Posisi penampungan air cukup tepat, lebih tinggi dari closet.


Posisi bak di sebelah kanan, 

memudahkan untuk mengambil air usai buang air besar atau kecil.

(foto2: berbagai sumber) 






Selokan Air Kencing Terlalu Rendah
Kondisi seperti ini lazim sekali ditemukan, baik WC darurat atau di WC di lokasi keramaian. Posisi selokan air, tempat buang air kecil pria sangat rendah, sementara kran diatasnya.

Dikatakan kurang tepat, karena jika kita buang air kecil sambil beridiri lalu dipancarkan pada tembok, dipastikan cipratan balik air kencing akan kena ke celana atau sepatu. Hal yang sama saat membersihkan air kencing pada (maaf) kemaluan. Airnya akan jatuh tepat dibawah  dua kaki, padahal air kencing sudah banyak di tempat yang sama. Jika celana digunakan untuk shalat, sudah pasti  shalatanya tidak sah karena selana kena najis.

Di beberapa masjid, banyak juga yang sudah menerapkan, tempat buang aier kecil pria, posisi tembok hampir setinggi paha orang dewasa dengan desaian dari atas melandai. Setidaknay dengan posisi ini tidak ada cipratan air seni pada celana.

Bahkan ada juga di beberapa WC masjid rest area ternama, tempat buang air kecil pria beridiri, sudah ditambah penghalang yang dipasang pada closet pria.  Lepas dari semua itu, yang lebih baik secara kesehatan dan sunnah nabi, buang air kecil harus sambil jongkok. (*)

2 komentar untuk "Tak Nyadar, Begini Posisi Penempatan WC yang Salah"