Tips Membeli Pengering Laundry Pakaian (Dryer)
J
URAGAN LONDRY – Secara umum, rumah tangga dan industri laundry di Indonesia dapat mengeringkan pakaian secar teratur dengan panas matahari. Waktu siang dan malam, hampir sama, memudahkan siklus mencuci pakaian termasuk cara mengeringkannya.
Hanya saja masalah yang timbul kemudian, jika tidak ada ruang yang cukup untuk menjemur pakaian. Gedung-gedung tinggi atau plat rumah, memiliki ruang terbuka sangat terbatas. Dengan mencuci ukuran banyak, tentu saja menyulitkan proses pengeringan.
Salah satu solusi mengeringkan pakaian, menggunakan mesin pengering atau dryer. Ini berlaku juga bagi penyedia jasa laundry pakaian yang memerlukan kecepatan produksi. Mengeringkan pakaian merupakan pokok jasa laundry selaian mencuci dan setrika.
Ada dua model mesin pengering. Mesin pengering pabrikan umumnya dengan sistem rotari atau tabung berputar seperti halnya mesin cuci front loading. Keuntungan mesin cuci model ini, serba otomatis dan memberi kenyamanan penuh terhadap penggunanya.
Di dalam mesin terdapat sensor control kelembaban. Sensor dengan sendirinya dapat memutus atau menyambung arus listrik jika pakaian sudah kering. Pakaian tidak akan gosong karena tabung dryer terlalu panas.
Kelemahan mesin pengering rotari ini, harga relatif mahal juga konsumsi listrik sangat tinggi. Rata-rata konsusmi listrik 2000 watt. Sepengetahuan penulis, paling kecil mencapai 1700 watt. Dengan demikian banyak pengusaha laundry yang memodifikasi mesin pengering dengan sustem pemanas gas.
Mesin diputar dengan listrik dengan konsumsi 150 watt sedangkan sistem pemanas didapat dari pembakaran gas yang disalurkan melalui cerobong khusus ke dalam tabung. Bagi pengusaha laundry, pemanas dengan gas relatif lebih irit ketimbang menggunakan pemanas listrik dengan konsumsi 2000 watt.
Hanya saja, perlu modifikasi khusus, yang tentunya memerlukan biaya tambahan untuk jasa teknisi pemasangan konversi listrik kepada gas.
Pengering pakaian bentuk kedua, dengan sistem blower. Sebuah penghasil panas dipasang, kemudian blower meniupkan panas yang disorotkan kepada pakaian. Untuk menghasilkan pengeringan maksimal, pakaian diletakan pada gantungan di dalam ruangan ukuran tertentu sesuai besar kecilnya blower.
Sepengetahuan penulis, salah satu produsen pengering blower di Indonesia, Raja Laundry. Perusahan spesialis memproduksi alat-alat pengering laundry dengan berbagai tipe pilihan dan ukuran.
Nah sekarang kembali kepada anda. Apakah memang perlu menggunakan pengering pakaian atau tidak. Jika perlu, pilih yang lebih hemat dan praktis. Apakah menggunakan pemanas listrik atau gas.
Namun demikian, pengeringan secara alami dengan terik matahari sebenarnya lebih bagus dari pada pengeringan dengan mesin. Di alam, pengeringan secara perlahan sedangkan dengan mesin, secara paksa dan sangat cepat. Dampaknya warna pakaian cepat lusuh. (*)
Mesin pengering Produksi kanaba-shop.blogspot.com |
Hanya saja masalah yang timbul kemudian, jika tidak ada ruang yang cukup untuk menjemur pakaian. Gedung-gedung tinggi atau plat rumah, memiliki ruang terbuka sangat terbatas. Dengan mencuci ukuran banyak, tentu saja menyulitkan proses pengeringan.
Salah satu solusi mengeringkan pakaian, menggunakan mesin pengering atau dryer. Ini berlaku juga bagi penyedia jasa laundry pakaian yang memerlukan kecepatan produksi. Mengeringkan pakaian merupakan pokok jasa laundry selaian mencuci dan setrika.
Ada dua model mesin pengering. Mesin pengering pabrikan umumnya dengan sistem rotari atau tabung berputar seperti halnya mesin cuci front loading. Keuntungan mesin cuci model ini, serba otomatis dan memberi kenyamanan penuh terhadap penggunanya.
Di dalam mesin terdapat sensor control kelembaban. Sensor dengan sendirinya dapat memutus atau menyambung arus listrik jika pakaian sudah kering. Pakaian tidak akan gosong karena tabung dryer terlalu panas.
Kelemahan mesin pengering rotari ini, harga relatif mahal juga konsumsi listrik sangat tinggi. Rata-rata konsusmi listrik 2000 watt. Sepengetahuan penulis, paling kecil mencapai 1700 watt. Dengan demikian banyak pengusaha laundry yang memodifikasi mesin pengering dengan sustem pemanas gas.
Mesin diputar dengan listrik dengan konsumsi 150 watt sedangkan sistem pemanas didapat dari pembakaran gas yang disalurkan melalui cerobong khusus ke dalam tabung. Bagi pengusaha laundry, pemanas dengan gas relatif lebih irit ketimbang menggunakan pemanas listrik dengan konsumsi 2000 watt.
Hanya saja, perlu modifikasi khusus, yang tentunya memerlukan biaya tambahan untuk jasa teknisi pemasangan konversi listrik kepada gas.
Pengering pakaian bentuk kedua, dengan sistem blower. Sebuah penghasil panas dipasang, kemudian blower meniupkan panas yang disorotkan kepada pakaian. Untuk menghasilkan pengeringan maksimal, pakaian diletakan pada gantungan di dalam ruangan ukuran tertentu sesuai besar kecilnya blower.
Sepengetahuan penulis, salah satu produsen pengering blower di Indonesia, Raja Laundry. Perusahan spesialis memproduksi alat-alat pengering laundry dengan berbagai tipe pilihan dan ukuran.
Nah sekarang kembali kepada anda. Apakah memang perlu menggunakan pengering pakaian atau tidak. Jika perlu, pilih yang lebih hemat dan praktis. Apakah menggunakan pemanas listrik atau gas.
Namun demikian, pengeringan secara alami dengan terik matahari sebenarnya lebih bagus dari pada pengeringan dengan mesin. Di alam, pengeringan secara perlahan sedangkan dengan mesin, secara paksa dan sangat cepat. Dampaknya warna pakaian cepat lusuh. (*)
sip
BalasHapusbagus mesinnya
BalasHapus