Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alur Operasional Pencucian Laundry Kiloan

Tidak ada standar baku dalam alur pencuaian di laundry. Masing-masing penyedia jasa memiliki pola tersendiri sesuai kebiasaan serta dirasakan meringankan pekerjaan di laundry mereka. Maka ada baiknya, masing-masing pengusaha laundry membuat standar operasional pencuain dari a hingga z sehingga menciptakan pola kerja yang teratur dan menjamin kualitas hasil cucian lebih baik.

Sedangkan pola yang biasa berlaku di berbagai laundry sebagai berikut. Tahap pertama, saat pelanggan menyerahkan order cucian, segera diterima oleh bagian penerimaan cucian langsung ditimbang sekaligus menyeleksi kondisi masing-masing jenis pakaian di hadapan pelanggan. Dalam tahapan ini pula, petugas penerima order langsung mencatat pakaian di dalam nota rangkap dua. Yang satu untuk arsip laundry dan yang satu lagi untuk pelanggan saat akan mengambil.

Tahapan kedua, pelabelan. Tahapan ini bertujuan untuk meminimalisir pakaian tertukar di masing-masing kelompok. Ada kalanya, pakaian yang terlalau sedikit di mesin cuci, digabung dengan pakaian pelanggan yang lain. Bila menggunakan label akan sangat mudah mengidentifikasi masing-masing kelompok.

Tahap ketiga, proses pemisahan kain. Pada tahapan ini, harus dipisahkan berdasarakan warna kain. Sebaiknya pakain putih dipisahkan tersendiri jangan digabung dengan warna lain untuk menghindari bila terjadi lunturan.

Tahap keempat pencucian. Mencuci dengan mesin front lauding sangat mudah. Tinggal sesuaikan dengan kapasitas yang dianjurkan dan jangan kurang dan melebihi kapasitas untuk memaksimalkan hasil cucian.

Tahap kelima, proses pengeringan. Bila sudah menggunakan mesin pengering proses ini sangat singkat bisa setengah atau satu jam tergantung kain yang dikeringkan. Namun harus hati-hati, pilah mana kain yang bisa dikeringkan dengan pengering dan mana yang tidak boleh. Selain itu pilih temperature yang sesuai jangan sampai terlalu panas karena akan merusak kain.

Tahap keenam, menyetrika dan member pewangi dan melipat. Tahapan ini boleh jadi tahapan yang paling menentukan. Maka sebisa mungkin hasil setrikaan harus rapi dan dilipat sesuai dengan ukuran plastic yang tersedia.
Agar mudah distrika, kain pakaian disemprot dengan air yang sudah diberi pewangi sesuai persediaan. Namun sebagian penjual jasa laundry ada yang menambahkan pewangi saat akan memasukkan lipatan pakaian ke dalam plastic dengen disemprot.

Ukuran plastic kemasan, 40 cmX60 cm, ketebalan 03 tersedia banyak di toko plastic. Untuk menutup plastic kemasan, bisa menggunakan isolative, menggunakan stepler atau siller. 

Siller akan member kesan rapi pada kemasan pakaian juga akan menahan pewangi keluar dari dalam kemasan. Dalam pengemasan ini sertakan nota yang dibuat pada saat penimbangan. Jangan sampai tertukar dengan pelanggan yang lain. Kalau perlu tulis dengan spidol besar nama dan alamat pelanggan pada plastik kemasan.


Tahap ketujuh, pajang pakaian yang sudah dikemas di atas rak. Rak bisa terbuat dari besi, atau kayu yang dirancang sedemikian rupa yang memudahkan mencari dan mengambil pakaian. Saat pelanggan mengambil, cocokkan dengan nota yang dibawa dengan nota yang ditempal pada kemasan. 

Bila perlu, minta pelanggan membuka langsung di tempat laundry. Sedangkan bila pelanggan meminta order cucian di antara ke rumah atau ke kosan, secepatnya diantarkan oleh petugas antar jemput, jangan sampai terlalu lama ter simpan di rak. (*) 

Posting Komentar untuk "Alur Operasional Pencucian Laundry Kiloan"